ARA dan ARB adalah dua kata yang akan kita dengar ketika kita masuk ke dalam sebuah grup saham dimanapun itu baik di facebook, telegram atau media social lainnya, nah untuk para pemula pasti kedua ini akan terdengar asing sehingga gagal paham dengan percakapan yang sedang terjadi di grup saham masing2. maka dari itu kali ini kita akan sama - sama bahas tentang arti dari kedua kata tersebut.




1. ARA

ARA adalah singkatan dari Auto Rejection Atas yang artinya adalah batas kenaikan suatu saham dalam 1 hari perdagangan dari BEI (bursa efek indonesia) sehingga kenaikan dari saham tidak boleh melewati batas tersebut dalam 1 hari perdagangan, apabila melewati batas tersebut maka akan terjadi penolakan secara otomatis Auto Reject oleh JATS (Jakarta Automated Trading System).

Lalu berapa batas kenaikan wajar suatu saham dalam 1 hari perdagangan yang sesuai aturan BEI ?

  1. Harga saham Rp50 – Rp200 batas naiknya dalam sehari adalah 35%.
  2. Harga saham Rp200 – Rp5000 batas naiknya dalam sehari adalah 25%.
  3. Harga saham Rp5000 batas naiknya dalam sehari hanya 20%.

Contoh kasus :

Saham ICBP memiliki harga saham 10.300 per lembar, maka saham tersebut akan dibatasi kenaikannya sebesar 20% perhari, dan jika ada yang melakukan transaksi diatas batas tersebut maka akan ditolak secara otomatis transaksinya oleh sistem JATS.













2. ARB

Sementara, ARB merupakan kebalikan dari ARA yaitu singkatan dari Auto Rejection Bawah yang mana ini mengatur batas penurunan suatu saham dalam 1 hari perdagangan bursa terhadap saham yang diatur oleh BEI, sama dengan ARA, rejection atau penolakan akan terjadi secara otomatis oleh sistem JATS sehingga penurunan harga saham akan lebih teratur.

Lalu berapa batas penurunan yang sesuai aturan BEI ? Berikut jabarannya :

  1. Harga saham Rp50 – Rp200 batas turunnya dalam sehari adalah 35%.
  2. Harga saham Rp200 – Rp5000 batas turunnya dalam sehari adalah 25%.
  3. Harga saham Rp5000 batas turunnya dalam sehari hanya 20%.
Ya benar batas turunnya sama dengan kenaikannya, dan dari sini kita pasti sudah bisa mengira contoh kasusnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post